Advertisement

Responsive Advertisement

Spread Jual-Beli Emas Pegadaian Makin Besar, Ada Apa?



Akasiamedia, Seperti sebagian individu yang heboh memborong makanan dan masker, panik memicu banyak perusahaan mengakumulasi cash. Majalah The Economist pekan lalu mengulas dengan ringkas. Resesi global dipastikan terjadi.

Perusahaan cemas pendapatan bakal menurun, sementara ada kewajiban membayar utang dan mengongkosi modal kerja. Tidak semua perusahaan seperti Apple yang mampu membiayai biaya operasi (opex) secara mandiri selama enam tahun.

Secara rata-rata, perusahaan hanya siap untuk tujuh bulan. Sejumlah perusahaan besar yang memiliki jalur pinjaman (credit line) kepada bank langsung merealisasikan komitmen.

Namun bank sebagai penyedia dana selama ini juga mengandalkan dollar funding market dari pasar jangka pendek seperti repo dengan mengandalkan kolateral surat berharga negara yang dinilai paling berkualitas. Di tengah pandemi ini ketakutan masyarakat adalah terhambatnya perputaran uang bank (dana tidak cair)

Hal aneh terjadi pada grafik perdagangan emas pegadaian hari ini. Jarak harga jual dan beli semakin jauh. Harga untuk publik membeli emas dari pegadai semakin mahal namun harga ketika publik mau menjual emas mereka ke Pegadaian turun jauh. Publik merasa di rugikan harus menjual emas murah ketika harga emas di kabarkan naik.

Post a Comment

0 Comments