Akasiamedia, Pemerintah telah menutup pendaftaran Program Kartu Prakerja gelombang pertama. Banyak yang bertanya bagaimana syarat lolos admininistasi Kartu Prakerja.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan, peserta Kartu Pra Kerja yang bisa menerima pelatihan adalah mereka yang sudah lolos verifikasi dan test kompetensi di situs prakerja.go.id.
Selain itu, manajemen juga akan mengecek database kependudukan di Kementerian Dalam Negeri Data pokok Kependudukan di Kementerian Dalam Negeri dan pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan, peserta Kartu Pra Kerja yang bisa menerima pelatihan adalah mereka yang sudah lolos verifikasi dan test kompetensi di situs prakerja.go.id.
Selain itu, manajemen juga akan mengecek database kependudukan di Kementerian Dalam Negeri Data pokok Kependudukan di Kementerian Dalam Negeri dan pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.
Proses verifikasi tersebut dilakukan untuk memastikan peserta sedang tidak menempuh pendidikan sekolah atau kuliah, dan belum pernah menerima bantuan sosial (bansos).
"Semuanya harus sudah lulus dulu, verifikasi, test kompetensi, dari segi umur, sekolah, dan lain-lain. Kemudian, kita lihat apakah dia didata oleh Kementerian. Kalau terdata, maka didahulukan sebagai pekerja atau pelaku usaha yang terdampak covid-19," jelas Panji kepada CNBC Indonesia lewat video conference, Rabu (15/4/2020).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pada gelombang pertama ini adalah penambahan kriteria baru untuk bisa lolos menjadi pekerja program Kartu Prakerja. Dari 3 kriteria sebelumnya, kini ditambah satu kriteria baru yaitu diperuntukan masyarakat yang belum menerima bansos.
"Pertama verifikasi WNI, usianya di atas 18 tahun, dan tidak sedang bersekolah. Itu diverifikasi dengan data di Kemendikbud. Kemudian tidak sedang menerima program bansos seperit PKH [Program Keluarga Harapan] dan Bantuan Langsung Tunai. Tapi kalau dari keluarga itu anaknya bisa ikut pelatihan," jelas Airlangga.
Sekretaris Menteri Perekonomian Susiwijono menerangkan, bahwa penambahan kriteria penyeleksian peserta program prakerja tersebut agar merata untuk semua kalangan. Dan memang tujuan program prakerja adalah sebagai jaring pengaman sosial atau social safety net.
"Memang tidak boleh double-double. Karena prakerja sekarang menjadi jaring pengaman sosial. Di mana itu ada program bansos, PKH, BLT, BPNT, dan sebagainya. Supaya lebih merata," kata Susiwijono kepada CNBC Indonesia melalui via telepon.
Hingga penutupan pendaftaran gelombang pertama kemarin, terdapat 5.965.048 user yang mendaftar program Kartu Prakerja melalui situs Prakerja.go.id. Ada 2,07 juta peserta yang masuk kriteria.
Dari situ, pemerintah menyeleksi lagi nama-nama tersebut, dengan mencocokkan dengan data Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Dukcapil) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial. Dan hanya 200.000 user yang akan dipilih sebagai penerima Kartu Prakerja dan ikut pelatihan.
"Semuanya harus sudah lulus dulu, verifikasi, test kompetensi, dari segi umur, sekolah, dan lain-lain. Kemudian, kita lihat apakah dia didata oleh Kementerian. Kalau terdata, maka didahulukan sebagai pekerja atau pelaku usaha yang terdampak covid-19," jelas Panji kepada CNBC Indonesia lewat video conference, Rabu (15/4/2020).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pada gelombang pertama ini adalah penambahan kriteria baru untuk bisa lolos menjadi pekerja program Kartu Prakerja. Dari 3 kriteria sebelumnya, kini ditambah satu kriteria baru yaitu diperuntukan masyarakat yang belum menerima bansos.
"Pertama verifikasi WNI, usianya di atas 18 tahun, dan tidak sedang bersekolah. Itu diverifikasi dengan data di Kemendikbud. Kemudian tidak sedang menerima program bansos seperit PKH [Program Keluarga Harapan] dan Bantuan Langsung Tunai. Tapi kalau dari keluarga itu anaknya bisa ikut pelatihan," jelas Airlangga.
Sekretaris Menteri Perekonomian Susiwijono menerangkan, bahwa penambahan kriteria penyeleksian peserta program prakerja tersebut agar merata untuk semua kalangan. Dan memang tujuan program prakerja adalah sebagai jaring pengaman sosial atau social safety net.
"Memang tidak boleh double-double. Karena prakerja sekarang menjadi jaring pengaman sosial. Di mana itu ada program bansos, PKH, BLT, BPNT, dan sebagainya. Supaya lebih merata," kata Susiwijono kepada CNBC Indonesia melalui via telepon.
Hingga penutupan pendaftaran gelombang pertama kemarin, terdapat 5.965.048 user yang mendaftar program Kartu Prakerja melalui situs Prakerja.go.id. Ada 2,07 juta peserta yang masuk kriteria.
Dari situ, pemerintah menyeleksi lagi nama-nama tersebut, dengan mencocokkan dengan data Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Dukcapil) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial. Dan hanya 200.000 user yang akan dipilih sebagai penerima Kartu Prakerja dan ikut pelatihan.
0 Comments