Advertisement

Responsive Advertisement

Demo di Kedubes China, Ketum FPI Teriakan Penegakan Khilafah

AkasiaMedia.com, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis menyerukan penegakan Khilafah Islam untuk menaungi semua negara Islam di dunia. Menurutnya itu bisa mencegah penindasan umat Islam seperti Muslim Uighur di Xinjiang, Cina.

Sobri sejauh ini mengklaim gagasan menegakkan Khilafah, terutama di Indonesia, selalu direndahkan.

"Jadi kita harus bertarung, Khilafah Islam. Kita berjuang bersama untuk membangun kerja sama antara semua negara Islam, memperkuat persatuan negara Islam, betul? Kita menyatukan ekonomi negara Islam kan? Jadi kita tidak diintervensi lagi oleh Cina dolar atau yuan, "kata Sobri dalam aksi pertahanan Uighur di depan Kedutaan Besar China, Jakarta, Jumat (27/12).


Selanjutnya, Sobri mengusulkan pembentukan parlemen di antara negara-negara Islam. Selain itu, Sobri juga menyebutkan perlunya membentuk pasukan militer gabungan dari negara-negara Islam.

Di satu sisi, Sobri menyangkal bahwa khilafah disamakan dengan aksi terorisme dan kejahatan. Dia bahkan mengklaim bahwa ajaran Khilafah paling mencerminkan mandat UUD 1945.

Karena itu, Sobri juga diajak untuk tidak takut berperang demi Khilafah. Karena menurutnya Nabi Muhammad telah melaporkan kedatangan Imam Mahdi yang akan menjadi khalifah.

"Insyaallah Imam Mahdi akan menjadi khalifah umat Islam. Imam Mahdi pasti akan datang menjadi khalifah, karena itu adalah berita dari Nabi Muhammad," katanya.

Setelah menyampaikan orasinya, Sobri memimpin doa. Kemudian dia meminta massa tindakan untuk pulang dengan tenang.

Hari ini, FPI memprakarsai demonstrasi solidaritas dengan Muslim Uighur di Xinjiang. Mereka sangat memprotes perlakuan Pemerintah Cina terhadap Uighur.

Hujan deras melanda daerah itu, tetapi peserta massa tidak bergerak. Bahkan, beberapa dari mereka melakukan shalat di jalan-jalan di tengah hujan lebat.

Selain itu, perwakilan aksi massa juga bertemu dengan Kedutaan Besar China. Namun Ketua PA 212 Slamet Maarif mengklaim perwakilan massa ditolak masuk ke Kedutaan Besar China. Massa bubar setelah tidak ada kabar dari Kedutaan Besar China.

Post a Comment

0 Comments