Jumlah kasus yang semakin melonjak di dunia membuat beberapa negara mengambil keputusan lockdown total negaranya, salah satunya adalah Arab Saudi. Berdasarkan data terakhir, terjadi 2.039 kasus di negara tersebut.
Dilansir dari Liputan 6, aturan lockdown ini berlaku mulai tanggal 3 April 2020 kemarin. Setelah aturan ini berlaku, warga Riyadh, Makkah, dan Madinah hanya diperbolehkan keluar dari jam 06.00 sampai 15.00 untuk membeli kebutuhan pribadi di tempat masing-masing.
Pemerintah juga membatasi pergerakan antarwilayah. Salah satu aturan yang menarik adalah satu mobil hanya boleh diisi oleh satu orang dan hanya mobil logistik yang boleh bepergian.
Kendati aturan ini serupa lockdown, pemerintah Arab Saudi menggunakan istilah bernama curfew. Yang membedakan curfew dan lockdown adalah soal beberapa sektor pekerjaan yang dianggap vital masih beroperasi antara lain apotek, supermarket, pom bensin, dan layanan bank. Belum diketahui sampai kapan aturan curfew ini akan diberlakukan.
Jauh sebelum kebijakan curfew, Arab Saudi juga sudah memberlakukan kebijakan yang mencegah penyebaran. Kebijakan yang diambil antara lain memberlakukan jam malam di kota Makkah dan Madinah dari jam 15.00-6.00.
Arab juga menutup akses penerbangan internasional, menutup tempat-tempat umum yang berpotensi membuat kerumunan dan menangguhkan kegiatan umrah yang biasanya berlangsung sepanjang tahun.
Lebih jauh lagi, pemerintah Saudi juga meminta umat Muslim di seluruh dunia untuk menunda rencana berangkat ibadah haji sampai keadaan membaik.
0 Comments