Akasiamedia, Pemerintah Kota Tegal akhirnya memutuskan untuk me-lockdown Kota Tegal setelah seorang warganya dinyatakan positif terjangkit virus corona. Langkah tersebut otomatis bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat.
Pernyataan penutupan wilayah secara lokal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Dalam kesempatan itu, Dedy mengaku siap dibenci karena keputusannya itu.
“Seluruh perbatasan akan kita tutup, tidak lagi menggunakan water barrier tetapi MBC beton untuk memagar pintu-pintu masuk. Suruh perbatasan akan kita tutup, tidak lagi menggunakan water barrier tetapi MBC beton untuk memagar pintu-pintu masuk,” tegas Dedy Yon.
Sebelumnya diketahui, seorang pasien laki-laki berusia 34 tahun asal Tegal dinyatakan positif virus corona. Warga Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal mulai menjadi PDP RSUD Kardinah pada 16 Maret lalu. Pasien mengeluh demam, batuk, pilek, sesak napas, dan diare.
Dedy Yon menjelaskan PDP itu baru saja pulang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Saat di Jakarta, pasien menggunakan kereta api untuk kembali ke Tegal.
Simak liputan CNN berikut
Pernyataan penutupan wilayah secara lokal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Dalam kesempatan itu, Dedy mengaku siap dibenci karena keputusannya itu.
“Ini adalah pilihan yang pahit dan saya juga dilema. Jika disuruh memilik, lebih baik saya dibenci, daripada maut menjemput mereka,” kata Dedy Yon Supriyono, saat melakukan jumpa pers di Pendapa Balai Kota Tegal, Kamis (26/3/2020).Dilansir dari Indozone, lockdown tersebut akan dilakukan mulai 30 Maret sampi 31 Juli 2020 mendatang. Sehingga, pihaknya hanya membuka jalur provinsi dan nasional.
“Seluruh perbatasan akan kita tutup, tidak lagi menggunakan water barrier tetapi MBC beton untuk memagar pintu-pintu masuk. Suruh perbatasan akan kita tutup, tidak lagi menggunakan water barrier tetapi MBC beton untuk memagar pintu-pintu masuk,” tegas Dedy Yon.
Sebelumnya diketahui, seorang pasien laki-laki berusia 34 tahun asal Tegal dinyatakan positif virus corona. Warga Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal mulai menjadi PDP RSUD Kardinah pada 16 Maret lalu. Pasien mengeluh demam, batuk, pilek, sesak napas, dan diare.
Dedy Yon menjelaskan PDP itu baru saja pulang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Saat di Jakarta, pasien menggunakan kereta api untuk kembali ke Tegal.
Simak liputan CNN berikut
0 Comments