AkasiaMedia.com, Indonesia- Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Jabodetabek terus bertambah. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas mencapai 30 orang.
"Ya, 30 (orang yang meninggal dunia)," kata Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Kebudayaan BNPB, Agus Wibowo saat dihubungi Tribunnews.com melalui pesan singkat, Kamis (2/1/2020) malam.
Hingga berita ini ditulis, BNPB belum merinci identitas 30 orang korban diterima.
Sebelumnya pada Kamis pagi, BNPBisukan 16 orang diterima karena banjir dan longsor di Jabodetabek.
Sebanyak 16 orang yang lulus dengan DKI Jakarta 8, Kota Bekasi 1, Kota Depok 3, Kota Bogor 1, Kab. Bogor 1, Kota Tangerang 1, dan Tangerang Selatan 1.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI Jakarta saat ini masih fokus mengevakuasi warga yang menjadi korban banjir.
"Kami saat ini sedang melakukan pemantauan di evakuasi penyelamatan warga, dan ini yang kami bantu berjalan dengan baik," ujar Anies seusai yang menangani banjir di Duri Kosambi, Jakarta Barat, Kamis.
Anies juga tidak bisa memastikan waktu surutnya banjir. Namun, dia berharap banjir segera surut.
"Sebagian dari udara-udara ini akan menunggu permukaan air laut juga surut. Jadi mudah-senang lebih cepat," kata dia.
Saat dipertegas apakah penanganan banjir di Jakarta menunggu air laut surut, Anies membantahnya. Menurut Anies, Pemprov DKI juga menanggulangi banjir yang terjadi di wilayah masing-masing.
"Enggak lah. Kami fase ini membutuhkan dulu warga itu amannya terjamin. Kemudian air sebagian kalau jalan-jalan, ada sungai, bisa dipompa, sebagian prosesnya perlu waktu," ucap Anies.
BNPB Akan Modifikasi Cuaca
Rapat Koordinasi (Rakor) yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) di Graha BNPB kemarin meminta rekomendasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan yang sebelumnya telah digunakan sebelumnya. yang menghabiskan kekeringan daan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto membenarkan bahwa pihaknya menyetujui penerapan pengurangan volume udara di Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Seto, daya dukung dari permukaan yang ada di wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya lebuh kecil dibandingkan dengan potensi hujan yang turun sangat signifikan sejak akhir 2019. Menggunakan potensi besar untuk menghasilkan genangan hingga banjir.
Operasi TMC ini rencananya akan dilakukan oleh BBTMC BPPT dilakukan dengan BNPB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara untuk menyediakan pesawat yang diperlukan.
0 Comments